Kamis, 25 September 2014

Logo-logo Aceh

Logo Kemenag (iklas Beramal)


Logo SMA Negeri 1 Ingin Jaya
UIN Ar-Raniry

Tut Wuri Handayani

Pemerintah Aceh Besar




Rabu, 24 September 2014

Kerajaan Meulayu dan Sriwijaya

KERAJAAN MELAYU DAN SRIWIJAYA

1.      Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu atau dalam bahasa Tionghoa ditulis Ma-La-Yu (末羅瑜國) merupakan sebuah nama kerajaan yang berada di Pulau Sumatera. Dari bukti dan keterangan yang disimpulkan dari prasasti dan berita dari Cina, keberadaan kerajaan yang mengalami naik turun ini dapat di diketahui dimulai pada abad ke-7 yang berpusat di Minanga, pada abad ke-13 yang berpusat di Dharmasraya dan diawal abad ke 15 berpusat di Suruaso atau Pagaruyung.
Kerajaan ini berada di pulau Swarnadwipa atau Swarnabumi (Thai:Sovannophum) yang oleh para pendatang disebut sebagai pulau emas yang memiliki tambang emas, dan pada awalnya mempunyai kemampuan dalam mengontrol perdagangan di Selat Melaka sebelum akhirnya terintegrasi dengan Kerajaan Sriwijaya (Thai:Sevichai) pada tahun 682
Penggunaan kata Melayu, telah dikenal sekitar tahun 100-150 seperti yang tersebut dalam buku Geographike Sintaxis karya Ptolemy yang menyebutkan maleu-kolon. Dan kemudian dalam kitab Hindu Purana pada zaman Gautama Buddha terdapat istilah Malaya dvipa yang bermaksud tanah yang dikelilingi air.
Dari uraian I-tsing jelas sekali bahwa Kerajaan Melayu terletak di tengah pelayaran antara Sriwijaya dan Kedah. Jadi Sriwijaya terletak di selatan atau tenggara Melayu. Hampir semua ahli sejarah sepakat bahwa negeri Melayu berlokasi di hulu sungai Batang Hari, sebab pada alas arca Amoghapasa yang ditemukan di Padangroco terdapat prasasti bertarikh 1208 Saka (1286) yang menyebutkan bahwa arca itu merupakan hadiah raja Kertanagara (Singhasari) kepada raja Melayu
Prof. Slamet Muljana berpendapat, istilah Malayu berasal dari kata Malaya yang dalam bahasa Sanskerta bermakna “bukit”. Nama sebuah kerajaan biasanya merujuk pada nama ibu kotanya. Oleh karena itu, ia tidak setuju apabila istana Malayu terletak di Kota Jambi, karena daerah itu merupakan dataran rendah. Menurutnya, pelabuhan Malayu memang terletak di Kota Jambi, tetapi istananya terletak di pedalaman yang tanahnya agak tinggi. Dan menurut prasasti Tanjore yang dikeluarkan oleh Rajendra Chola I bertarikh 1030, menyebutkan bahwa ibu kota kerajaan Malayu dilindungi oleh benteng-benteng, dan terletak di atas bukit
Dari keterangan Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al-Biruni, ahli geografi Persia, yang pernah mengunjungi Asia Tenggara tahun 1030 dan menulis catatan perjalanannya dalam Tahqiq ma li l-Hind (Fakta-fakta di Hindia) yang menyatakan bahwa ia mengunjungi suatu negeri yang terletak pada garis khatulistiwa pulau penghasil emas atau Golden Khersonese yakni pulau Sumatera


2.      Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang ada di nusantara. Kerajaan yang dikeal dengan kekuatan maritimnya tersebut berhasil menguasi pulau Sumatra, Jawa, Pesisir Kalimantan, Kamboja, Thailand Selatan, dan Semenanjung Malaya yang kemudian menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan yang berhasil menguasai perdagangan di Asia-tenggara pada masa itu.
Kata 'Sriwijaya' berasal dari dua suku kata yaitu 'Sri' yang berarti bercahaya atau gemilang dan 'Wijaya' yang berarti kemenangan. Jadi Sriwijaya berarti kemenangan yang gemilang. Sriwijaya juga disebut dengan berbagai macam nama. Orang Tionghoa menyebut Shih-li-fo-shih atau San-fo-ts’i atau San Fo Qi. Dalam bahasa Sansekerta dan Pali kerajaan Sriwijaya disebut Yavadesh dan Javadeh. Bangsa Arab menyebut Zabaj atau Sribuza dan Khmer menyebut Malayu. Sementara dari peta Ptolemaeus ditemukan keterangan tentang ada 3 pulau Sabadeibei yang berkaitan dengan Sriwijaya.
a.      Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
Tidak banyak bukti sejarah yang menerangkan kapan berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Bukti tertua datangnya dari berita Cina yaitu pada tahun 682 M terdapat seorang pendeta Tiongkok bernama I-Tsing yang ingin belajar agama Budha di India, singgah terlebih dahulu di Sriwijaya untuk mendalami bahasa Sanskerta selama 6 Bulan. Tercatat juga Kerajaan Sriwijaya pada saat itu dipimpin oleh Dapunta Hyang.
Selain berita dari luar, terdapat juga beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya adalah prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isi dari prasasti terseubt adalah Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur. Dari kedua bukti tertua di atas bisa disimpulkan Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertamanya adalah Dapunta Hyang.
b.      Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berada pada abad 9-10 Masehi dimana Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara. Sriwijaya telah melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan bea dan cukai atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.
c.       Keruntuhan Sriwijaya
Kemunduran yang berakhirnya Kerajaan Sriwijaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1.      Pada tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, soerang dari dinasti Cholda di Koromande, India Selatan. Dari dua serangan tersebut membuat luluh lantah armada perang Sriwijaya dan membuat perdagangan di wilayah Asia-tenggara jatuh pada Raja Chola. Namun Kerajaan Sriwijaya masih berdiri.
2.      Melemahnya kekuatan militer Sriwijaya, membuat beberapa daerah taklukannya melepaskan diri sampai muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan baru yang kemudian menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan Semenanjung Malaya, Sumatera, sampai Jawa bagian barat.
3.      Melemahnya Sriwijaya juga diakibatkan oleh faktor ekonomi. Para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang karena daerha-daerah strategis yang dulu merupakan daerah taklukan Sriwijaya jatuh ke tangan raja-raja sekitarnya.
4.      Munculnya kerajaan-kerajaan yang kuat seperti Dharmasraya yang sampai menguasai Sriwijaya seutuhnya serta Kerajaan Singhasari yang tercatat melakukan sebuah ekspedisi yang bernama ekspedisi Pamalayu.
Kerajaan Sriwijaya pun akhirnya runtuh di tangan Kerajaan Majapahit pada abad ke-13.



d.      Sumber-sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Ada dua jenis sumber sejarah yang menggambarkan keberadaan Kerajaan Sriwijaya, yaitu Sumber berita asing dan prasasti.
1.      Sumber Berita Asing
a.      Berita dari Cina
Dalam perjalanannya untuk menimba ilmu agama Buddha di India, I-Tsing pendeta dari Cina, singgah di Shi-li-fo-shih (Sriwijaya) selama enam bulan dan mempelajari paramasastra atau tata bahasa Sanskerta. Kemudian, bersama guru Buddhis, Sakyakirti, ia menyalin kitab Hastadandasastra ke dalam bahasa Cina. Kesimpulan I-Tsing mengenai Sriwijaya adalah negara ini telah maju dalam bidang agama Buddha.
b.      Berita Arab
menyebutkan adanya negara Zabag (Sriwijaya). Ibu Hordadheh mengatakan bahwa Raja Zabag banyak menghasilkan emas. Setiap tahunnya emas yang dihasilkan seberat 206 kg. Berita lain disebutkan oleh Alberuni. Ia mengatakan bahwa Zabag lebih dekat dengan Cina daripada India. Negara ini terletak di daerah yang disebut Swarnadwipa (Pulau Emas) karena banyak menghasilkan emas.

2.      Sumber Prasasti
Selain dari sumber berita asing, keberadaan Kerajaan Sriwijaya juga tercatat pada prasasti-prasasti yang pernah ditinggalkan, diantaranya:
a.      Prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isinya: Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur.
b.      Prasasti Talang Tuo (606 S/684M) di sebelah barat Palembang. Isinya tentang pembuatan sebuah Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
c.       Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) di Bangka.
d.      Prasasti Karang Birahi (608 S/686 M) di Jambi. Keduanya berisi permohonan kepada Dewa untuk keselamatan rakyat dan kerajaan Sriwijaya.
e.      Prasasti Talang Batu (tidak berangka tahun) di Palembang. Isinya kutukan-kutukan terhadap mereka yang melakukan kejahatan dan melanggar perintah raja.
f.        Prasasti Palas di Pasemah, Lampung Selatan. Isinya Lampung Selatan telah diduduki oleh Sriwijaya.
g.      Prasasti Ligor (679 S/775 M) di tanah genting Kra. Isinya Sriwijaya diperintah oleh Darmaseta.
e.      Raja-raja Sriwijaya
Dari abad ke-7 sampai ke-13 Masehi, Kerajaan Sriwijaya pernah di pimpin oleh raja-raja di bawah ini, yaitu:
1.      Dapunta Hyang Sri Jayanasa
2.      Sri IndravarmanChe-li-to-le-pa-mo
3.      Rudra VikramanLieou-t’eng-wei-kong
4.      Maharaja WisnuDharmmatunggadewa    
5.      Dharanindra Sanggramadhananjaya
6.      Samaragrawira
7.      Samaratungga
8.      Balaputradewa
9.      Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan
10.  Hie-tche (Haji)
11.  Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa
12.  Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi
13.  Sumatrabhumi
14.  Sangramavijayottungga
15.  Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
16.  Rajendra II
17.  Rajendra III
18.  Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
19.  Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
20.  Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa
f.        Kehidupan Sosial-Ekonomi dan Kebudayaan
Letak Sriwijaya sangat strategis di jalur perdagangan antara India-Cina. Di samping itu juga berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara, menjadikan Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional. Penguasaan Sriwijaya atas Selat Malaka mempunyai arti penting terhadap perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim, sebab banyak kapal-kapal asing yang singgah untuk menambah air minum, perbekalan makanan dan melakukan aktivitas perdagangan.
Dalam bidang kebudayaan khususnya keagamaan, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah Agama Buddha Mahayana, salah satu tokohnya ialah Dharmakirti. Para peziarah agama Buddha dalam pelayaran ke India ada yang singgah dan tinggal di Sriwijaya. Di antaranya ialah I'tsing.
Semoga artikel tersebut di atas tentang Sejarah Kerajaan Sriwijaya bisa bermanfaat bagi sobat sobat sekalian. Apa bila ada dari sobat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih.



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami telah menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Kerajaan Melayu dan Sriwijaya”. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan  yang saya buat kurang tepat, dan kritikan saran sangat penulis harabkan dari pihak manapun guna untuk pencapain hasil yang lebih sempurna.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Aceh Besar,  11 September   2014


Penulis

i
 
 


Senin, 22 September 2014

Menu dan Ikon Microsoft Excel 2007

Pada saat Anda memulai Excel 2007, akan muncul sebuah dokumen kosong. Mulai dari sini, 
Anda dapat menambahkan data, mengubah tampilan data, meminta Excel meringkas data, atau 
menemukan informasi dalam file bantuan Excel.
Gambar berikut menunjukkan komponen-komponen terpenting Excel 2007
A. Office Button
B. Quick Access Toolbar
C. Tab menu Ribbon
D. Title Bar
E. Ribbon
F. Cell Aktif
G. Name Box/Nama cell aktif
H. Formula Bar
I. Kolom/ Coloumns
J. Baris/ Rows
K. Nama sheet / Lembar Kerja
L. Scroll Horizontal
M. Scroll Vertical
N. SpreadSheet Area

Icon Menu Office Button
Perintah Menu yang ada di Office Button ini akan muncul saat ikon tersebut diklik, sebagaimana
ditampilkan dalam gambar berikut.


Konstruksi Pembangunan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan jaman dan meningkatnya akan permintaan perumahan dalam pasar, maka banyak bermunculan model-model baru dari bentuk disen bangunan yang ada, sehingga berakibat pula dengan keanekaragaman struktur dan kontruksinya. Kemudian Tingkat kerumitan disen, bahan bangunan yang kurang sesuai untuk dipadukan dengan setruktur dan kontruksi tersebut juga berakibat pula di  dalam hal pemakaian struktur dan kotruksinya.

Disisi lain permasalahan yang timbul dilapangan adalah kurangnya tenaga ahli yang kompeten dibidangnya, yang sekiranya dapat memeperkirakan setruktur-setruktur dan kontruksi-kontruksi yang cocok dipakai dalam bangunannya tersebut, sehingga permasalahan seperti bangunan baru saja selesai dibangun itu roboh tidak ada lagi. Selain itu faktor permasalahan kuranganya tenaga ahli yang kompeten juga diakibatkan karena sudupat pandang budaya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa dan dapat di spesifikan lagi jawa-jawa bagian daerah yang menganggap seorang ahli bangunan (seorang tehnik sipil/arsitek) adalah barang yang langka dan mewah ynag sekiranya dapat dilibatakan dalam proses pembangunan. Ini dapat kita buktikan kebanyakan masyarakat yang hanya cukup melibatkan seorang tukang bangunan saja dalam proses pembuatan suatu bangunan.
Keindahan dan kekokohan sebuah bangunan sangat tergantung terhadap rancangan kostruksi yang dirancang sebelum bangunan dibangun. Perencanaan tersebut meliputi bagaimana bentuk nya dan berapa anggara biaya yang akan dikeluarkan. Banyak sekali ragam bentuk kostruksi bangunan baik berupa jembatan, sekolah, gedung, rumah minimalis dan rumah sederhana lainnya,  bahkan jalan  tempat lalu lalangnya kenderaan yang tiada hentinya. Oleh karena itu sebuah bangunan yang paling utamanya harus kokoh demi keselamatan penggunaanya dari segala resiko yang akan ditimbulkan oleh bangunan tersebut.
Seperti layaknya di Indonesia, akhir-akhir ini Indonesia sangat sering terjadinya gempa bumi yang tidak sedikit membuat para penghuni dan pengguna bangunan apapun menjadi takut dan waspada. Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan terjadi maka para perancang atau perencanaan sebuah konstruksi bangunan harus benar-benar memperhatikan dan merencanakan agar bangunan yang akan dibangun kokoh. Selain itu keindahan sebuah bangunan juga harus diperhatikan untuk membuat para pengguna tertarik dan senang menghuni bangunan tersebut.
Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan waktu. Aspek teknologi, sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode  pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan akan dapat tercapai. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian  proyek konstruksi bersangkutan. Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan di mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung pada jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan  pekerjaan untuk bangunan gedung berbeda dengan metode pekerjaan  bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun konstruksi jalan dan jembatan. Semua tahapan pekerjaan gedung mempunyai metode pelaksanaan yang disesuaikan dengan disain dari konsultan perencana. Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design, situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam data-data proyek. Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode pelaksanaan gedung.
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangun(an) yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.[1]
Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya)[2] Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

1.1.      Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, adapun tujuan pembahasan daripada karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara merangcang sebuah konstruksi bangunan yang kokoh dan indah serta mengetahui bentuk-bentuk kostruksi bangunan yang berupa tata, pondasi, dinding, lantai dan atab sebuah bangunan, baik berupa bangunan gedung, toko, jembatan, gedung bertingkat dan bentuk rumah minimalis dan rumah sederhana.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Bangunan
Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.
Suatu benda dapat dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan hasil karya orang dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dari seseorang atau lebih dan benda tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar.
Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.
Suatu benda dapat dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan hasil karya orang dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dari seseorang atau lebih dan benda tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar.

2.1.1.   Maksud dan Tujuan Pembuatan Bangunan
Segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu memiliki maksud dan tujuan. Perumusan maksud dan tujuan yang telah ditentukan sangat berguna sebagai arah dan jalan yang tepat termasuk juga memilih berbagai usaha yang dapat dilakukan serta fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Begitu pula dengan ilmu bangunan yang juga memiliki maksud dan tujuan. Maksud dan tujuan pembuatan bangunan adalah untuk mengetahui secara jelas bagaimana cara merencanakan, melaksanakan pembuatan bangunan dan memperbaikinya agar bangunan itu kuat, awet, sehat, nyaman ketika digunakan dan harganya murah atau terjangkau.

2.1.2.   Jenis-jenis Bangunan
Bangunan sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan mempunyai bobot yang tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat banyaknya macam bangunan dalam bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi jenis-jenis sebagai berikut :
  1. Bangunan kering, yang diantaranya adalah gedung, rumah, jalan, pabrik, tempat ibadah , dan lain-lain.
  2. Bangunan basah, yang diantaranya adalah saluran air, menara air, dermaga, pelabuhan, bendungan, saluran irigasi dan lain sebagainya.
Mengingat ruang lingkup dan jenis bangunan yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya akan dibahas ilmu bangunan gedung saja..



2.1.3.   Bagian-bagian Bangunan Gedung
Setiap bangunan merupakan susunan sesuatu yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan konstruksi yang stabil.
Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedung dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu sebagai berikut:
  1. Bagian Bawah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok beton (sloof), kolom beton dan pondasi. Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk menahan semua beban bangunan yang berada diatasnya termasuk beratnya sendiri.
  1. Bagian Tengah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas balok beton (sloof), seperti dinding, pintu dan jendela.
  1. Bagian Atas
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas dinding (pasangan bata), seperti plafond, balok cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.

* untuk lebih Lengkap hubungi Ane ya ! :D (tjoett@gmail.com : facebook, google, SlideShare, blogspot all in one pokek ne ) :D




[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi (diakses pada tanggal 21 September 2014 pukul 22:40)
[2] Pusat Bahasa (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 9789794071823.

Minggu, 21 September 2014

Ada Hikmah DIsetiap Peristiwa


"Aku ingin jadi anak berbakti"

Mungkin itulah yang aku maksud dengan apa yang aku lakukan semua ini.

Namaku C,aku dilahirkan dari keluarga yang amat sederhana dikota S jawa tengah.

Aku ceritakan langsung kisahku keintinya saja.
Semoga dengan ceritaku ini kita semakin dekat dan paham tentang hidup yang kita alami.

Aku selalu memenuhi semua keinginan orangtuaku karena itu caraku berbakti dengan orang tua yang penting tidak menyuruhku berbuat maksiat dan sirik.

Hingga perjodohan yang dilakukan oleh ibuku terpaksa aku iyakan walaupun sejujur-jujurnya didalam hati aku menolak mentah mentah.
Karena lelaki yang bakal menjadi imamku bukanlah lelaki yang baik menurut pandangku,karena dia jauh dari ajaran agamaku yaitu Islam.
Tapi ibu selalu meyakinkanku bahwa pilihannya tidak salah,dia kaya,tampan intinya ibu menikahkan aku dengannya karena harta.

Singkat cerita pernikahan terjadi.
Sangat mewah dan sejak saat itu aku resmi jd istrinya.

Dan apa yang aku takutkan jadi kenyataan,suamiku bukanlah imam yang bertanggungjawab.
Aku disiksa dan diperlakukan bak pembantu.Tidak ada harganya sama sekali
diriku dimata suamiku dan keluarga besarnya.
Hinaan cacian dan tamparan makananku sehari hari.
Tapi aku coba ikhlas dengan apa yang terjadi.
Aku simpan rapat rapat semua ini.
Aku berusaha tersenyum kepada siapapun dan berpura pura tidak terjadi apa apa dengan rumah tanggaku.

Aku punya iman,aku punya Tuhan dimana disetiap sujudku aku memohon perlindungan padaNya.
Dan aku percaya Allah tidak tuli,Allah tidak buta dan akan mendengarkan jeritan hambaNya yang teraniaya.

Tak terasa 5 tahun sudah usia pernikahanku,
5 tahun sudah aku hidup dalam kenestapaan.
Hingga tuntutan untuk memiliki keturunan diajukan padaku.
Ya 5 tahun sudah aku menikah tapi belum ada tanda tanda aku hamil.
Ini semakin memojokan diriku dengan sebutan mandul.
Astofirullah...
Aku menangis dengan kata kata yang dihujamkan kepadaku....

Karena 5 tahun aku tak juga hamil merekapun memberikan ramuan ramuan yang aku tak tahu namanya.
Yang tiap hari harus aku minum.

Oh ya walau suamiku dan kelurga besarnya amat kaya tapi mereka amat perhitungan dengan uang.
Selama aku menikah suamiku tak pernah memberikan nafkah lahir semua yang mencukupi kebutuhan hidup sehari hari untuk sekedar mengepulkan asap dapur aku jualan sayur keliling kampung.
Untunglah aku sejak kecil sudah terbiasa hidup mandiri jadi aku tidak terlaku kaget dengan keadaanku selah menikah mencari nafkah sendiri.

Hinaan dan makian sudah menjadi makananku sehari hari hingga rasa rasanya aku sudah kebal dengan kata kata yang keluar dari mulut suamiku.
Tapi aku tidak ada niat untuk melawat tak ada niat untuk membangkang,karena aku benar benar tulus ingin mengabdi padanya.

Masih aku ingat pesan kiyai guruku mengaji waktu kecil dulu

"BILA ENGKAU BELUM MENIKAH MAKA AYAHMULAH YANG BERHAK MENGHALALKANMU TAPI BILA ENGKAU TELAH MENIKAH MAKA SUAMIMULAH YANG BERHAK MENGHALALKANMU"

Itulah pesan dari pak kiyai guruku ngaji dulu yang sampai sekarang alhamdulillah masih aku pegang.
Usia pernikahanku telah memasuki tahun ke 6 tapi tanda kehamilan juga belum ada.
Mendapati hal ini sikap suamiku dan mertua semakin tak berperasaan padaku.

Disuatu hari aku diusirnya dari rumah itu oleh mertuaku didepan mata suamiku.
Baju bajuku yang memang tak pantas dipakai lagi alias jadi gombal diterbangkan kepelataran rumah.
Mereka bilang terutama ibu mertuaku jijik melihatku.
Suamiku hanya diam mematung seakan membiarkan aku dalam derita dan nestapa.

Ya suamiku hanya diam,tidak mengatakan iya atau tidak hanya tatapan matanya yang memancarkan keanehan dan aku hanya bisa menangis dan menangis.

Entah sudah berapa jam aku meringkuk dipelataran rumah.
Hujan mengguyur tubuhku yang kurus kering.
Aku mengiba pada suami dan mertuaku untuk mengizinkan aku tetap mengabdi dan tinggal dirumah itu.
Karena aku telah berjanji pada diriku sendiri,pada ibu bahwa apapun yang terjadi aku akan tetap mengabdi pada suamiku.

Halilintar mengelegar seakan mengiringi tetesan airmataku yang membasahi pipiku,dan malam semakin larut tapi aku tetap bersimpuh dipelataran mengharap tangan tangan mereka merengguhku.
Tak hentinya bibir ini melafalkan asma asma Allah..
Akirnya Allah mendengarkan doa doaku,
Suamiku membukakan pintu untukku dengan triakkan yang amat keras.
Ya triakkan yang pantas ditunjukan untuk maling yang ketahuan mencuri. Tapi sekali lagi aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki dirumah itu dan tentunya mengabdi pada suamiku.
Walaupun waktu telah menunjukan jam 3 dini hari.

Aku bergegas masuk kedalam rumah tak lupa pula aku ucapkan salam dan mencium tangan suamiku.
Tapi suamiku tak meresponnya,dia dingin bagai salju.

Itulah sekilas laraku dalam rumah atau istana pengabdianku pada suami.
Sejujurnya masih banyak dan mungkin tak terhitung tapi sudahlah aku tak mau mengumbar semua ini.
Karena bagaimanapun juga ini adalah aib suami dan aibku juga.

Disuatu hari entah hari apa aku lupa tapi yang aku ingat waktu itu bulan januari(maaf tak aku sebutkan tahunnya).
Aku mendapati banyak tetangga berdatangan dirumah mertuaku karena aku masih menjalankan aktifitasku dari jualan sayur keliling.
Rupanya mertuaku(ibu mertuaku) pingsan,
Dan dianoksa Dr dia mengalami kelumpuhan pada kedua kaki stroge.
Dan sejak saat itu aku merawat mertuaku.
Aku ikhlas merawat beliau tapi walaupun mertuaku lumpuh tabiatnya tak juga berkurang.

Dia slalu marah dan marah tak ada hal yang benar dimatanya.
Bahkan dia masih kuat menampar pipiku saat aku teledor dalam memberikan makan untuknya.
Ya aku memang salah terlalu banyak memberi garam pada buburnya walaupun menurutku bubur yang aku masak buat mertuaku cukupan.

Aku memohon maaf atas keteledoran tersebut tapi ibu mertuaku seakan masa bodoh.
Setelah puas menampar pipiku beliau membanting mangkok bubur otomatis tumpahlah semua isinya.

Aku menjerit kepanasan karena sebagian dari bubur tersebut menumpahi pahaku.
Namun lagi lagi mertuaku tak peduli malah tambahan makian yang aku terima.

Sudah 3 bulan aku merawat mertuaku dan selama itupula aku jadi bulan bulanan kemarahannya.
Hingga suatu hari mertuaku dan suamiku memanggilku.

Hatiku gelisah resah tak menentu.
Ada apa gerangan.?
Karena tak biasanya mereka berbarengan memanggilku.

Akirnya pertanyaanku terjawab juga.
Mereka mempertanyakan kapan aku bisa memberikan anak. Anak buat suamiku dan cucuk buat mertuaku.

Aku hanya bisa diam dan membisu saat cercaan cercaan mereka menampar ketenangan hatiku.

Yang membuat aku kaget notice dari mertuaku,bila dalam kurun waktu 1 tahun kedepan aku tak juga hamil maka aku harus keluar dari rumah ini.

Aku hanya mampu mengatakan iya walau aku sendiri tidak tahu apa arti dari jawabanku.

Apakah aku hanya mengigau dalam ketakutan atau hal lain?.

Aku benar benar bodoh.
Kenapa aku mendahului kehendak Allah?
Bukankah kapan kita punya anak,kapan kita melahirkan dan kapan kita mati adalah rahasiaNya.

Ada rasa penyesalan atas jawabanku tadi.
Tapi sekali lagi aku tak berdaya tak kuasa dan aku pasrah.

Malam itu....
Aku tak bisa tidur,entah berapa puluh kali aku balikkan tubuh ini kekanan dan kekiri.
Tak sedikitpun mataku dapat aku pejamkan.
Pikiranku menerawang tak tau juntrungnya.
Dan hatiku diliputi rasa ketakutan.
Ya aku takut bila dalam jangka yang telah diberikan mertuaku untuk hamil tapi aku tak hamil juga.

Apa yang akan trjadi padaku?
Apakah aku harus keluar dari pengabdian ini?
Dari rumah ini?
Hunjaman pertanyaan menancap didada tapi semua tak dapat trjawabkan.

Aku cupit tanganku,terasa sakit,dan rasa sakit ini seakan membangunkanku dari mimpi mimpi pertanyaanku tadi.
Bukankah ada Allah?
Ada kebesaranNya?
Kenapa aku mesti takut menghadapi ketentuanNya yang tentunya terbaik buat hambaNya?

Aku lirik suamiku yang tidur dengan pulasnya.
Dengkurannya mampu memecah keheningan dimalam itu.

Aku lirik jam weker tua yang setiap malam meneriaki aku untuk membangunkan ku dalam selimut malam.

Waktu telah menunjukan jam 1 dini hari
Cepat cepat aku ambil air wudhu.
Aku siram wajah kecemasan ini dengan sholat tahajud, doa dan wirid.
Aku pasrahkan semua pada keagunganNya.
Aku yakin Dia punya rencana dan telah Dia siapkan untuk hamba hambaNya yang taat.

Walau semalaman aku tidak tidur tapi mau tidak mau aku mesti melanjutkan aktifasku karena waktu telah menunjukan jam 2.30 dini hari.
Aku harus memulai aktfitasku yang telah aku jalani selama aku berstatus jadi istri.
Sebelum aku jualan aku harus membuat sarapan untuk suami dan mertuaku.
Nyuci,menyapu dan sebagainya.
Yang jelas sebelum aku pergi semua keadaan rumah mesti dalam keadaan beres.
Semua telah siap,dan sepeda ontelkupun yang telah karatan siap aku ayun menembus dinginnya angin dipagi hari.
Tapi tiba tiba aku mendengar namaku dipanggil. Aku mencari sumber suara itu,rupanya beliau wanita yang telah melahirkan lelaki yang kini jadi suamiku memanggilku

Ada perasaan heran... Ibu mertuaku tak biasanya bangun sepagi ini.
Rupanya dia ingin makan bubur,tak biasa pula sepagi ini beliau lapar dan mau makan.

Aku tunda niatku untuk pergi berjualan dan aku memenuhi permintaan dari ibu mertuaku.

Tak butuh waktu lama aku memaksa apa yang dimintak ibu mertuaku.

Aku papah ibu mertuaku,aku pindahkan kekursi makan walau aku lirik tatapan matanya yang amat sinis menghujam ulu hatiku tapi aku coba buang rasa itu.
Sebelum aktifas itu aku lakukan aku terlebih dulu memohon maaf padanya walaupun harapan jawaban dari bibirnya tak mungkin aku dapatkan.

Aku suampin beliau,tapi belum sampai suapanku kedua kalinya masuk kemulutnya, ibu mertuaku lebih dulu menamparku
Aku kaget dengan tamparan itu,sungguh pedih. Belum sampai aku menanyakan alasan mengapa beliau menamparku,ibu mertuaku sudah mengeluarkan makian,kata kata yang amat pedih dihati.

Baru aku mengerti apa alasan sampai ibu mertuaku melakukan hal itu.
Rupanya beliau marah karena merasa bubur buatanku terlalu asin.
Padahal menurutku rasa ini amatlah tawar..
Belum lagi pembelaan dalam hatiku melawan tiba tiba mertuaku sengaja menumpahkan mangkok bubur tersebut.
Aku menjerit kesakitan karena sebagian dari bubur tersebut menumpahi pahaku.

Suamiku terbangun karena jeritanku tapi dia seakan tak peduli dengan keadaanku malah dia memakiku katanya aku tidak bejus dalam bekerja.
Suamiku tak sedikitpun melirik bahkan tak bertanya tentang apa yang terjadi dan mengapa aku sampai menjerit.
Dia tak peduli dan tak mahu tahu.

Puas memarahiku dia pergi dan melanjutkan tidur lelapnya.

Aku lihat mertuakupun memalingkan mukanya benar benar tak sudi melihatku.

Aku tahan air mata ini dan aku tetap mengukir senyum dan tak lupa pula aku memohon maaf atas kelalaianku ini.
Aku cium tangan ibu mertuaku tapi beliau mengibaskannya

Ini hanya selumit deritaku selama aku mengabdi pada suamiku. Sebenarnya masih banyak derita yang ingin aku ceritakan disini tapi sudahlah aku tidak mau membuka aib keluargaku,aib suamiku sama juga aibku sendiri.

Aku bergegas bangkit dan tak pedulikan lagi rasa sakitku.
Mungkin rasa sakit dipahaku tidaklah seberapa dibanding dengan sakit dihatiku bila mengingat cacian dan hinaan yang tiap hari jadi makananku.

Setelah semua tenang seperti pagi pagi sebelumnya aku berniat untuk segera menjalankan aktifitasku,jualan sayur keliling.
Dengan niat mencari rezeki dijalan Allah,aku awali aktitasku dengan doa.
Aku ayun sepeda ontelku menembus kabut kabut dipagi hari.

Tapi entahlah dipagi hari ini aku merasakan perasaan yang berbeda,ada yang aneh.
Apakah karena kejadian tadi pagi itu?
Ah rasanya tidak mungkin.
Lalu kenapa?
Aku merasa kehilangan sesuatu yang amat aku sayangi tapi apa dan aku tak mampu menjawabnya sendiri.

Aku hentikan ayunan ontelku.
Aku berdiri mematung ditengah jalan cukup lama.
Fikiranku tak karuan dan entah mengapa rasa gelisah dan kecemasan menguasai fikiranku.

Tanpa sengaja aku menoleh kebelakang. Aku tatap lagi jalanan sunyi yang telah aku lewati dan jalan yang setiap hari pula menjadi saksi keringat keringat menetes dari badan hina ini dan teriakan teriakan menawarkan sayur membahana memecah keheningan dan diikuti sautan dari ibu ibu dan embak embak akan akan membeli daganganku.

Aku putar ontelku untuk kembali melewati jalanan yang telah aku tempuh.
Entahlah aku ingin pulang,aku tak ingin pergi dan aku urungkan niatku berjualan.
Aku ingin sampai secepatnya sampai di istanaku,istana yang menjadi saksi laraku.

Aku ayun ontelku secepat mungkin,dan aku lafalkan zikir ditiap ayunan.
Tidak terlalu lama aku sampai dipintu kampungku.
Dan aku lihat banyak orang orang berdayun duyun menuju suatu tempat.

Aku tanyakan apa yang terjadi,dengan tergesa gesa dan tak jelas mereka mengatakan ada kebakaran yang menghanguskan suatu rumah penduduk dan menunjuk kesuatu arah.
Dan yang membuat hatiku semakin tak karuan.
Aku lihat arah yang ditunjuk dan rame orang menuju kearah sana.
Aku lihat kepulan asap menghitam membumbung tinggi.

Deg....
Jantungku berhenti berdetak,
Itu adalah arah menuju rumahku ,istanaku.
Apa yang terjadi dengan istanaku.
Aku langsung melompat dari ontelku dan berlari menerjang apa saja yang ada didepanku.
Aku tak peduli, yang ada difikiranku hanya ibu mertuaku dan suamiku.

"Astaghfirrullah alziim"

Apa yang terjadi?
Sang jago merah melalap istanaku.
Aku menangis dan meneriaki nama suami dan ibu mertuaku.
Aku berharap mereka menyaut panggilanku dan menjawabnya.
tapi hanya derak derak kayu yang dimakan api yang terdengar.

Aku semakin kalut dan bingung.
Fikiranku buntu bila tidak ada seseorang yang menghalangi dan menasehatiku saat itu mungkin aku akan nekat menerobos kobaran api untuk mencari orang orang yang aku cintai.

Saat itu aku hanya mampu bersimpuh menangis dan berdoa, berharap tidak terjadi apa apa dengan mereka.

Disaat ketakutan dan kecemasan melanda hatiku tiba tiba ada seseorang yang tak asing bagiku menelunjukan tangannya dengan kemarahan yang berkobar kobar.
Dialah kakak iparku yang bertempat tinggal dibeda kampung.

Yang tak aku mengerti dia menuduhku melakukan perbuatan pembakaran rumahku.
Dan aku ketakutan karena semua orang yang ada ditempat itu mempercayainya.
Aku membela diri tapi rasa rasanya percuma karena
Sorot sorot mata tajam menatapku menghakimiku,masuk mengoyak ngoyak hatiku yang pilu.

Dan entah suara dari siapa yang menginginkanku dibakar hidup hidup.

Aku pasrah dengan apa yang akan terjadi,dan aku pasrah dengan apa yang akan mereka lakukan padaku.
Didalam kepasrahanku Allah menunjukan keajaibannya.
Disaat penduduk desa tersulut dengan perkataan kakak ipar dan beberapa penduduk desa datanglah aparat keamaanan yang meredakan suasana.
Walau sempat terjadi argumen dan suasana memanas.


Rupanya kejadian tadi pagi itu menjadi dasar aku dijadikan tersangka dan tudingan mengarah padaku sebagai pelaku pembakaran rumah mertuaku puncak dari rasa kekecewaan dan sakit hatiku.


Astaghfirullahal 'aziim.
Tidak..!!!
Tak sedikitpun aku punya niat melawan apalagi melakuka hal sekeji ini.
Aku memang manusia biasa yang punya kelemahan,wajar bila dihatiku ada rasa kecewa atas perlakuan imamku terhadapku tapi niatku adalah mengabdi padanya dan aku anggap ini adalah ujian dari pengabdianku.


Karena tak ada dasar dan bukti yg kuat Allhamdulilah aku bebas dari tuduhan itu walau ada beberapa sorot mata yang tidak puas atas keputusan itu. apalagi kakak ipar sempat meludah dipipiku sebelum dia bergabung dengan penduduk desa untuk memadamkan kobaran api yang telah meluluh lantahkan istana kecil milik mertuaku.

Jasad mertuaku dan suamiku ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan dan hari itu juga dimakamkan.

Yang membuat aku sedih aku tak diizinkan untuk terakhir kalinya mengantar ketempat peristirahatan terahkir orang orang yang aku cintai.
Entah siapa yang melarang?
Aku berusaha nekat tapi sia sia.

Akirnya dari kejauh sorot matakulah yang dapat menghantarkan kepergian mereka. Airmataku menetes,hatiku teriris,cita citaku yang dulu ingin mengabdi pada suamiku setelah menikah telah berahkir, karena Allah telah mengambilnya. hanya doa kupanjatkan kepadaNya semoga yang kuasa ampuni dosa dosa suami dan juga mertuaku.


Singkatnya setelah kejadian tersebut aku kembali kerumah ibuku,kekampung halamanku dan mengabdi pada ibu.
aku berusaha melupakan masa masa kelam itu dengan bekerja dan bekerja.
apapun aku kerjakan yang penting halal agar aku dapat mengikis kenangan masa laluku.


Hingga suatu hari temen bermainku waktu kecil dulu menawari aku untuk bekerja keluar negeri.
Ya sesuatu yang sebelumnya tak pernah aku impikan dan aku cita citakan.
Tapi ini adalah pilihan hidup dan aku harus memilih.
Dan aku iyakan tawaran tersebut.


Singkatnya akupun telah tinggal dipenampungan dan HK tujuan negaraku.
Negara yang tak pernah aku bayangan dan dalam fikiranku. negara HK adalah negara yang mayoritas penduduknya kafir,negara yang bebas dan tak punya malu itulah gambaranku.


Tapi tekatku telah bulat.
Dan pada tanggal 27 oktober...(maaf tidak aku sebutkan tahunnya) aku injakan kakiku pertama kalinya dihk.
Gedung gedung menjulang tinggi yang angkuh menyambut kedatanganku dan sepasang suami istri muda bermata sipit menyambutku dengan senyuman keramahan.
Oh rupanya dia majikanku.


Alhamdulillah aku mendapatkan majikan yang baik.jobku adalah menjaga anak tunggal mereka yg berumur 2 bulan dan yang lebih membuatku bersyukur mereka mengizinkan aku menjalankan sholat lima waktu dengan leluasa,mereka juga tidak keberatan aku memakai jilbab.


Hk yang dulu aku bayangan sebagai negara kafir negara bebas tidak semua prasangka itu benar.
Disini aku bisa lebih mendekatkan diri kepada yang kuasa.
Setiap minggu hari libur, aku isi dengan mengikuti majelis majelis taklim yang telah menjamur dimana mana.
Dan kepada beberapa ulama,kiayi aku belajar memperdalam agamaku

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat.8 tahun sudah aku habiskan hidupku di hk ,bekerja untuk menghidupi anak anakku yang kini berjumlah 42 orang.
Aku rengkuh mereka dari anak telantar,yatim piatu dan anak anak tak mampu(keluarga tak punya).
Anak anak itu menyemangatku ,surga dunia bagiku dan aku menangis bahagia bila setiap waktu mereka memanggilku "Ibu,kami rindu ibu"

Ya Rabb....

(Selesai.)


Kisah ini kisah nyata.

Kita ambil hikmahnya


salam santun