Senin, 22 September 2014

Konstruksi Pembangunan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan jaman dan meningkatnya akan permintaan perumahan dalam pasar, maka banyak bermunculan model-model baru dari bentuk disen bangunan yang ada, sehingga berakibat pula dengan keanekaragaman struktur dan kontruksinya. Kemudian Tingkat kerumitan disen, bahan bangunan yang kurang sesuai untuk dipadukan dengan setruktur dan kontruksi tersebut juga berakibat pula di  dalam hal pemakaian struktur dan kotruksinya.

Disisi lain permasalahan yang timbul dilapangan adalah kurangnya tenaga ahli yang kompeten dibidangnya, yang sekiranya dapat memeperkirakan setruktur-setruktur dan kontruksi-kontruksi yang cocok dipakai dalam bangunannya tersebut, sehingga permasalahan seperti bangunan baru saja selesai dibangun itu roboh tidak ada lagi. Selain itu faktor permasalahan kuranganya tenaga ahli yang kompeten juga diakibatkan karena sudupat pandang budaya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa dan dapat di spesifikan lagi jawa-jawa bagian daerah yang menganggap seorang ahli bangunan (seorang tehnik sipil/arsitek) adalah barang yang langka dan mewah ynag sekiranya dapat dilibatakan dalam proses pembangunan. Ini dapat kita buktikan kebanyakan masyarakat yang hanya cukup melibatkan seorang tukang bangunan saja dalam proses pembuatan suatu bangunan.
Keindahan dan kekokohan sebuah bangunan sangat tergantung terhadap rancangan kostruksi yang dirancang sebelum bangunan dibangun. Perencanaan tersebut meliputi bagaimana bentuk nya dan berapa anggara biaya yang akan dikeluarkan. Banyak sekali ragam bentuk kostruksi bangunan baik berupa jembatan, sekolah, gedung, rumah minimalis dan rumah sederhana lainnya,  bahkan jalan  tempat lalu lalangnya kenderaan yang tiada hentinya. Oleh karena itu sebuah bangunan yang paling utamanya harus kokoh demi keselamatan penggunaanya dari segala resiko yang akan ditimbulkan oleh bangunan tersebut.
Seperti layaknya di Indonesia, akhir-akhir ini Indonesia sangat sering terjadinya gempa bumi yang tidak sedikit membuat para penghuni dan pengguna bangunan apapun menjadi takut dan waspada. Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan terjadi maka para perancang atau perencanaan sebuah konstruksi bangunan harus benar-benar memperhatikan dan merencanakan agar bangunan yang akan dibangun kokoh. Selain itu keindahan sebuah bangunan juga harus diperhatikan untuk membuat para pengguna tertarik dan senang menghuni bangunan tersebut.
Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan waktu. Aspek teknologi, sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode  pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan akan dapat tercapai. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian  proyek konstruksi bersangkutan. Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan di mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung pada jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan  pekerjaan untuk bangunan gedung berbeda dengan metode pekerjaan  bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun konstruksi jalan dan jembatan. Semua tahapan pekerjaan gedung mempunyai metode pelaksanaan yang disesuaikan dengan disain dari konsultan perencana. Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design, situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam data-data proyek. Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode pelaksanaan gedung.
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangun(an) yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.[1]
Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya)[2] Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

1.1.      Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, adapun tujuan pembahasan daripada karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara merangcang sebuah konstruksi bangunan yang kokoh dan indah serta mengetahui bentuk-bentuk kostruksi bangunan yang berupa tata, pondasi, dinding, lantai dan atab sebuah bangunan, baik berupa bangunan gedung, toko, jembatan, gedung bertingkat dan bentuk rumah minimalis dan rumah sederhana.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Bangunan
Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.
Suatu benda dapat dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan hasil karya orang dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dari seseorang atau lebih dan benda tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar.
Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.
Suatu benda dapat dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan hasil karya orang dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dari seseorang atau lebih dan benda tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar.

2.1.1.   Maksud dan Tujuan Pembuatan Bangunan
Segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu memiliki maksud dan tujuan. Perumusan maksud dan tujuan yang telah ditentukan sangat berguna sebagai arah dan jalan yang tepat termasuk juga memilih berbagai usaha yang dapat dilakukan serta fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Begitu pula dengan ilmu bangunan yang juga memiliki maksud dan tujuan. Maksud dan tujuan pembuatan bangunan adalah untuk mengetahui secara jelas bagaimana cara merencanakan, melaksanakan pembuatan bangunan dan memperbaikinya agar bangunan itu kuat, awet, sehat, nyaman ketika digunakan dan harganya murah atau terjangkau.

2.1.2.   Jenis-jenis Bangunan
Bangunan sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan mempunyai bobot yang tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat banyaknya macam bangunan dalam bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi jenis-jenis sebagai berikut :
  1. Bangunan kering, yang diantaranya adalah gedung, rumah, jalan, pabrik, tempat ibadah , dan lain-lain.
  2. Bangunan basah, yang diantaranya adalah saluran air, menara air, dermaga, pelabuhan, bendungan, saluran irigasi dan lain sebagainya.
Mengingat ruang lingkup dan jenis bangunan yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya akan dibahas ilmu bangunan gedung saja..



2.1.3.   Bagian-bagian Bangunan Gedung
Setiap bangunan merupakan susunan sesuatu yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan konstruksi yang stabil.
Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedung dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu sebagai berikut:
  1. Bagian Bawah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok beton (sloof), kolom beton dan pondasi. Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk menahan semua beban bangunan yang berada diatasnya termasuk beratnya sendiri.
  1. Bagian Tengah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas balok beton (sloof), seperti dinding, pintu dan jendela.
  1. Bagian Atas
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas dinding (pasangan bata), seperti plafond, balok cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.

* untuk lebih Lengkap hubungi Ane ya ! :D (tjoett@gmail.com : facebook, google, SlideShare, blogspot all in one pokek ne ) :D




[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi (diakses pada tanggal 21 September 2014 pukul 22:40)
[2] Pusat Bahasa (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 9789794071823.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar